Archives

gravatar

AGENDA FORKI 2011

 

 

Januari :

  • PELATNAS SEA GAMES XXVI/2011 - JAKARTA
  • PELATNAS PRIMA PRATAMA         - JAKARTA, BANDUNG, MAKASSAR

Februari :

  • PELATNAS SEA GAMES XXVI/2011 - JAKARTA
  • PELATNAS PRIMA PRATAMA         - JAKARTA, BANDUNG, MAKASSAR
  • 26 - RAKERNAS FORKI 2011          - HOTEL GOLDEN JAKARTA

Maret :

  • PELATNAS SEA GAMES XXVI/2011  - JAKARTA
  • PELATNAS PRIMA PRATAMA          - JAKARTA, BANDUNG, MAKASSAR
  • 18 - 20  KEJURNAS KARATE OSO OPEN I 2011 - GOR KKI GRAND WISATA, BEKASI - JABAR
  • 18 - 20  GOLDEN LAGUE 12° OPEN OF ITALY   - SESTO SAN GIOVANI (MI) ITALY 

April :

  • PELATNAS SEA GAMES XXVI/2011 - JAKARTA
  • PELATNAS PRIMA PRATAMA         - JAKARTA, BANDUNG, MAKASSAR
  • KEJURNAS KARATE MAESA           - SURABAYA

Mei :

  • PELATNAS SEA GAMES XXVI/2011 - JAKARTA
  • PELATNAS PRIMA PRATAMA         - JAKARTA, BANDUNG, MAKASSAR
  • SERTIFIKASI PELATIH - MMT  
  • 29 - 30  SEMINAR WASIT INTERNASIONAL - GEDUNG DIREKSI GBK, SENAYAN - JAKARTA
  • 31 3rd INDONESIA OPEN KARATE CHAMPIONSHIPS 2011 - TENNIS INDOOR - JAKARTA    

Juni :

  • PELATNAS SEA GAMES XXVI/2011 - JAKARTA
  • PELATNAS PRIMA PRATAMA         - JAKARTA, BANDUNG, MAKASSAR
  • 1 - 2     3rd INDONESIA OPEN KARATE CHAMPIONSHIPS 2011 - TENNIS INDOOR - JAKARTA
  • PENATARAN WASIT/JURI - BANJARBARU - KALSEL
  • 24 - 26  KEJURNAS KARATE PIALA MENDAGRI XV & PIALA MENDIKNAS IV - BANJARBARU - KALSEL

Juli :

  • PELATNAS SEA GAMES XXVI/2011 - JAKARTA
  • PELATNAS PRIMA PRATAMA         - JAKARTA, BANDUNG, MAKASSAR
  • O2SN IV/2011 CABOR KARATE SD, SMP, SMA - SURABAYA
  • AKF SENIOR KARATE CHAMPIONSHIPS - CHINA         

Agustus :

  • PELATNAS SEA GAMES XXVI/2011 - JAKARTA
  • PELATNAS PRIMA PRATAMA         - JAKARTA, BANDUNG, MAKASSAR

September :

  • PELATNAS SEA GAMES XXVI/2011 - JAKARTA
  • PELATNAS PRIMA PRATAMA         - JAKARTA, BANDUNG, MAKASSAR
  • TRAINING CAMP SEA GAMES XXVI/2011
  • 12 - 13 AUSTRIA OPEN KARATE CHAMPIONSHIPS - SALZBURG, AUTRIA
  • 24 - 25 JERMAN OPEN KARATE CHAMPIONSHIPS  - JERMAN

Oktober :

  • PELATNAS SEA GAMES XXVI/2011 - JAKARTA
  • PELATNAS PRIMA PRATAMA         - JAKARTA, BANDUNG, MAKASSAR
  • 13 - 16 7th WOLRD JUNIOR - CADET CHAMPIONSHIPS & 2nd - 21 CUP - MALAKA - MALAYSIA

Nopember :

  • PELATNAS PRIMA PRATAMA         - JAKARTA, BANDUNG, MAKASSAR
  • SEA GAMES XXVI/2011     - JAKARTA

Desember :

  • PELATNAS PRIMA PRATAMA         - JAKARTA, BANDUNG, MAKASSAR
  • PRA PON 2012                 - BATAM, KEPRI

Read More...
gravatar

Sejarah Karate Dunia

Sekilas Tentang Karate

Karate berasal dari dua kata "kara" yang berarti kosong dan "te" yang berarti tangan. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa karate adalah sebuah teknik yang mengijinkan seseorang untuk mempertahankan diri tanpa menggunakan bantuan senjata.  Sedangkan dalam makna yang lebih jauh, karate memiliki makna yang lebih filosofis diantaranya menurut Gichin Funakoshi karate adalah seperti cermin bersih yang tanpa cela. Sehingga orang belajar karate sudah seharusnya membersihkan dirinya dari pikiran dan kehendak yang jahat.  Menurut sejarah, Okinawa sebelum menjadi bagian dari Jepang adalah suatu wilayah berbentuk kerajaan yang bebas merdeka. Pada waktu itu Okinawa mengadakan hubungan dagang dengan pulau-pulau tetangga. Dan memang Okinawa mendapatkan pengaruh yang kuat akan budaya Cina. Sebagai pengaruh pertukaran budaya itu banyak orang-orang Cina dengan latar belakang yang bermacam-macam datang ke Okinawa mengajarkan bela dirnya pada orang-orang setempat. Yang di kemudian hari menginspirasi nama kata seperti Jion yang mengambil nama dari biksu Budha. Sebaliknya orang-orang Okinawa juga banyak yang pergi ke Cina lalu kembali ke Okinawa dan mengajarkan ilmu yang sudah diperoleh Cina.  Pada tahun 1477 Raja Soshin di Okinawa memberlakukan larangan pemilikan senjata bagi golongan pendekar. Tahun 1609 Kelompok Samurai Satsuma dibawah pimpinan Shimazu Iehisa masuk ke Okinawa dan tetap meneruskan larangan ini. Bahkan mereka juga menghukum orang-orang yang melanggar larangan ini. Sebagai tindak lanjut atas peraturan ini orang-orang Okinawa berlatih Okinawa-te (begitu mereka menyebutnya) dan Ryukyu Kobudo (seni senjata) secara sembunyi-sembunyi. Latihan selalu dilakukan pada malam hari untuk menghindari intaian. Tiga aliranpun muncul masing-masing memiliki ciri khas yang namanya sesuai dengan arah asalnya, yaitu : Shurite , Nahate dan Tomarite.  Namun demikian pada akhirnya Okinawate mulai diajarkan ke sekolah-sekolah dengan Anko Itosu (juga mengajari Funakoshi) sebagai instruktur pertama. Dan tidak lama setelah itu Okinawa menjadi bagian dari Jepang, membuka jalan bagi karate masuk ke Jepang. Gichin Funakoshi ditunjuk mengadakan demonstrasi karate di luar Okinawa bagi orang-orang Jepang.


Gichin Funakoshi sebagai Bapak Karate Moderen. Dilahirkan di Shuri, Okinawa, pada tahun 1868, Funakoshi belajar karate pada Azato dan Itosu. Setelah berlatih begitu lama, pada tahun 1916 (ada yang pula yang mengatakan 1917) Funakoshi diundang ke Jepang untuk mengadakan demonstrasi di Butokukai yang merupakan pusat dari seluruh bela diri Jepang saat itu.Selanjutnya pada tahun 1921, putra mahkota yang kelak akan menjadi kaisar Jepang datang ke Okinawa dan meminta Funakoshi untuk demonstrasi. Bagi Funakoshi undangan ini sangat besar artinya karena demonstrasi itu dilakukan di arena istana. Setelah demonstrasi kedua ini Funakoshi seterusnya tinggal di Jepang.  Selama di Jepang pula Funakoshi banyak menulis buku-bukunya yang terkenal hingga sekarang. Seperti "Ryukyu Kempo : Karate" dan "Karate-do Kyohan". Dan sejak saat itu klub-klub karate terus bermunculan baik di sekolah dan universitas.   Gichin Funakoshi selain ahli karate juga pandai dalam sastra dan kaligrafi. Nama Shotokan diperolehnya sejak kegemarannya mendaki gunung Torao. Dimana dari sana terdapat banyak pohon cemara ditiup angin yang bergerak seolah gelombang yang memecah dipantai. Terinspirasi oleh hal itu Funakoshi menulis sebuah nama "Shoto" sebuah nama yang berarti kumpulan cemara yang bergerak seolah gelombang, dan "Kan" yang berarti ruang atau balai utama tempat muridnya-muridnya berlatih. Sekalipun Funakoshi tidak pernah memberi nama pada aliran karatenya, murid-muridnya mengambil nama itu untuk dojo yang didirikannya di Tokyo tahun sekitar tahun 1936 sebagai penghormatan pada sang guru. Selanjutnya pada tahun 1948 Japan Karate Association (JKA) berdiri dengan Gichin Funakoshi sebagai instruktur kepalanya.   Shotokan adalah karate yang mempunyai ciri khas beragam teknik lompatan, gerakan yang ringan dan cepat. Membutuhkan ketepatan waktu dan tenaga untuk melancarkan suatu teknik.   Gichin Funakoshi percaya bahwa akan membutuhkan waktu seumur hidup untuk menguasai manfaat dari kata. Dia memilih kata yang yang terbaik untuk penekanan fisik dan bela diri. Yang mana mempertegas keyakinannya bahwa karate adalah sebuah seni daripada olah raga. Baginya kata adalah karate. Funakoshi meninggal pada tanggal 26 April 1957.   Hingga kini 4 besar aliran karate di Jepang yaitu Shotokan, Gojuryu, Wadoryu dan Shitoryu.   Sementara di Indonesia olah raga karate di bawa oleh mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa sebagai pampasan perang dari Jepang. Perguruan ini didirikan oleh DR. Anton Lesiangi, SE. dan dibantu oleh Drs. Karyanto Djojonegoro pada tanggal 30 Agustus 1970 di Jakarta dan secara organisatoris disahkan pada tanggal 12 September 1972 di Pandaan Jawa Timur dan bernama Lembaga Karate-do Indonesia yang disingkat dengan nama Lemkari. Dan termasuk dari 25 keanggotaan Federasi Olahraga Karate-do Indonesia atau disingkat dengan Forki.

Read More...
gravatar

Sejarah Karate Di Indonesia



   












Karate masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara Jepang melainkan oleh Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembakli ke tanah air, setelah menyelesaikan pendidikannya di Jepang. Tahun 1963 beberapa Mahasiswa Indonesia antara lain: Baud AD Adikusumo, Karianto Djojonegoro, Mochtar Ruskan dan Ottoman Noh mendirikan Dojo di Jakarta. Mereka inilah yang mula-mula memperkenalkan karate (aliran Shoto-kan) di Indonesia, dan selanjutnya mereka membentuk wadah yang mereka namakan Persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI) yang diresmikan tanggal 10 Maret 1964 di Jakarta.
Beberapa tahun kemudian berdatangan ex Mahasiswa Indonesia dari Jepang seperti Setyo Haryono (pendiri Gojukai), Anton Lesiangi, Sabeth Muchsin dan Chairul Taman yang turut mengembangkan karate di tanah air. Disamping ex Mahasiswa-mahasiswa tersebut di atas orang-orang Jepang yang datang ke Indonesia dalam rangka usaha telah pula ikut memberikan warna bagi perkembangan karate di Indonesia. Mereka-mereka ini antara lain: Matsusaki (Kushinryu-1966), Ishi (Gojuryu-1969), Hayashi (Shitoryu-1971) dan Oyama (Kyokushinkai-1967).
Karate ternyata memperoleh banyak penggemar, yang implementasinya terlihat muncul dari berbagai macam organisasi (Pengurus) karate, dengan berbagai aliran seperti yang dianut oleh masing-masing pendiri perguruan. Banyaknya perguruan karate dengan berbagai aliran menyebabkan terjadinya ketidak cocokan diantara para tokoh tersebut, sehingga menimbulkan perpecahan di dalam tubuh PORKI. Namun akhirnya dengan adanya kesepakatan dari para tokoh-tokoh karate untuk kembali bersatu dalam upaya mengembangkan karate di tanah air sehingga pada tahun 1972 hasil Kongres ke IV PORKI, terbentuklah satu wadah organisasi karate yang diberi nama Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI).
Sejak FORKI berdiri sampai dengan saat ini kepengurusan di tingkat Pusat yang dikenal dengan nama Pengurus Besar/PB. telah dipimpin oleh 6 orang Ketua Umum dan periodisasi kepengurusannyapun mengalama 3 kali perobahan masa periodisasi yaitu ; periode 5 tahun (ditetapkan pada Kongres tahun 1972 untuk kepengurusan periode tahun 1972 – 1977) periodisasi 3 tahun (ditetapkan pada kongres tahun 1997 untuk kepengurusan periode tahun 1997 – 1980) dan periodisasi 4 tahun ( Karate masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara Jepang melainkan oleh Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembakli ke tanah air, setelah menyelesaikan pendidikannya di Jepang. Tahun 1963 beberapa Mahasiswa Indonesia antara lain: Baud AD Adikusumo, Karianto Djojonegoro, Mochtar Ruskan dan Ottoman Noh mendirikan Dojo di Jakarta. Mereka inilah yang mula-mula memperkenalkan karate (aliran Shoto-kan) di Indonesia, dan selanjutnya mereka membentuk wadah yang mereka namakan Persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI) yang diresmikan tanggal 10 Maret 1964 di Jakarta.
Beberapa tahun kemudian berdatangan ex Mahasiswa Indonesia dari Jepang seperti Setyo Haryono (pendiri Gojukai), Anton Lesiangi, Sabeth Muchsin dan Chairul Taman yang turut mengembangkan karate di tanah air. Disamping ex Mahasiswa-mahasiswa tersebut di atas orang-orang Jepang yang datang ke Indonesia dalam rangka usaha telah pula ikut memberikan warna bagi perkembangan karate di Indonesia. Mereka-mereka ini antara lain: Matsusaki (Kushinryu-1966), Ishi (Gojuryu-1969), Hayashi (Shitoryu-1971) dan Oyama (Kyokushinkai-1967).
Karate ternyata memperoleh banyak penggemar, yang implementasinya terlihat muncul dari berbagai macam organisasi (Pengurus) karate, dengan berbagai aliran seperti yang dianut oleh masing-masing pendiri perguruan. Banyaknya perguruan karate dengan berbagai aliran menyebabkan terjadinya ketidak cocokan diantara para tokoh tersebut, sehingga menimbulkan perpecahan di dalam tubuh PORKI. Namun akhirnya dengan adanya kesepakatan dari para tokoh-tokoh karate untuk kembali bersatu dalam upaya mengembangkan karate di tanah air sehingga pada tahun 1972 hasil Kongres ke IV PORKI, terbentuklah satu wadah organisasi karate yang diberi nama Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI).
Sejak FORKI berdiri sampai dengan saat ini kepengurusan di tingkat Pusat yang dikenal dengan nama Pengurus Besar/PB. telah dipimpin oleh 6 orang Ketua Umum dan periodisasi kepengurusannyapun mengalama 3 kali perobahan masa periodisasi yaitu ; periode 5 tahun (ditetapkan pada Kongres tahun 1972 untuk kepengurusan periode tahun 1972 – 1977) periodisasi 3 tahun (ditetapkan pada kongres tahun 1997 untuk kepengurusan periode tahun 1997 – 1980) dan periodisasi 4 tahun ( Berlaku sejak kongres tahun 1980 sampai sekarang).


PERGURUAN KARATE ANGGOTA FORKI
1. LEMKARI ( Lembaga Karate-DO Indonesia )
2. BKC (Bandung Karate Club)
3. BLACK PANTHER KARATE INDONESIA
4. FUNAKOSHI
5. GABDIKA SHITORYU INDONESIA (Gabungan Beladiri Karate-Do Shitoryu)
6. GOJUKAI (Gojuryu Karate-Do Indonesia)
7. GOJU RYU ASS (Gojuryu Association)
8. GOKASI (Gojuryu Karate-Do Shinbukan Seluruh Indonesia)
9. INKADO (Indonesia Karate-Do)
10. INKAI (Institut Karate-Do Indonesia)
11. WADOKAI ( Wadoryu Karate-DO Indnesia )
12. KALA HITAM
13. KANDAGA PRANA
14. KEI SHIN KAN
15. KKNSI (Kesatuan Karate-Do Naga Sakti Indonesia)
16. KKI (Kushin Ryu M. Karate-Do Indonesia)
17. KYOKUSHINKAI (Kyokushinkai Karate-Do Indonesia)
18. AMURA
19. PERKAINDO
20. PORBIKAWA
21. PORDIBYA
22. SHINDOKA
23. SHI ROI TE
24. TAKO INDONESIA
25. INKANAS
PB. FORKI beberapa kali mendapat kepercayaan menyelenggarakan even Internasional diantaranya :
1. Menjadi tuan rumah APUKO II tahun 1976 dilaksanakan di Jakarta.
2. Menjadi tuan rumah APUKO VII tahun 1987 dilaksanakan di Jakarta.
3. Menjadi tuan rumah APUKO Junior tahun 1991 dilaksanakan di Jakarta.
Disamping even-even tersebut PB. FORKI dipercayakan juga oleh KONI Pusat sebagai penyelenggara pertandingan karate pada even Sea Games dimana Indonesia menjadi tuan rumah yaitu masing-masing :
1. Sea Games XIV tahun 1987 di Jakarta.
2. Sea Games XIX tahun 1997 di Jakarta.
PB. FORKI pernah menggelar even Internasional diluar agenda resmi dari WKF dan AKF sebagai inisiatif sendiri dari PB. FORKI yaitu “ Indonesia Open Karate Tournamen “ yang dilaksanakan di Jakarta tahun 2002.
Berlaku sejak kongres tahun 1980 sampai sekarang).

Read More...
gravatar

Saya adalah murid SMPN 1 Singosari, Kab. Malang, Jawa Timur, Indonesia..


ini blog untuk segala umur dan para Karateka sajjaaaa...
:)

Read More...

Postingan Populer